
![]() |
Deep Purple dengan kelima personelnya, mereka telah diakui sebagai pioner musik heavy metal dan modern hard rock. |
Di Indonesia musis rock gaek ini mempunyai banyak penggemar. Deep Purple merupakan sekian dari beberapa band rock barat yang mempengaruhi musik Indonesia, tidak terkecuali juga pada raja Dangdut kita H. Rhoma Irama. Kepopulerannya di masa lalu tidak perlu diragukan, bahkan konser di Indonesia yang diselenggarakan 1975 disebut sebagai konser musik terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Konser yang dilaksanakan dua hari ini telah dibanjiri 150 ribu penonton jauh lebih besar dari konser Metallica dengan 100 ribu penonton. Tidak heran jika nama Indonesia mempunyai kesan tersendiri bagi personel band dari Inggris ini.
ASIKSAJA.COM - Kultwit | Seri ini adalah kultwit yang disematkan dari akun XtremeZine. Bercerita tentang seputar konser musik terbesar di sepanjang sejarah musik Indonesia oleh Deep Purple. Konser yang diselenggarakan pada 4 Desember 1975 pada hari pertama telah menyedot animo pencinta musik rock tanah air sebanyak 75.000 penonton.Konser ini spektakuler karena di beberapa tempat tidaklah seheboh seperti di Indonesia. Sebut saja konser yang dihelat di Australia hanya ditonton sekitar 3000 orang. Bahkan jika dirunut dari perhelatan konser di Indonesia, konser dua hari dengan 150.000 penonton jelas mengungguli konser Mick Jagger (1988) dengan 70 ribu penonton atau Metallica (1993) dengan 100.000 penonton. Kehebohan ini menjadikan Indonesia mempunyai memori penting bagi Band Rock ini, bahkan konon konser berikutnya di tahun 2002 dan 2004 atas permintaan mereka sendiri.
Baiklah, silahkan simat kultwit lengkapnya. Selamat membaca!
1. Konser Deep Purple digelar tanggal 4-5 Desember 1975 di Stadion Utama Senayan, Jakarta pic.twitter.com/HSFMOgxz2V
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
2. Konser Deep Purple hari pertama, 4 Desember 1975, dihadiri sekitar 75.000 penonton
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
3. Penonton yang datang tak hanya dari Jakarta namun dari luar kota dan bahkan luar negeri, seperti, Malaysia, Singapore dan Filipina
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
4. Lapangan, tribun atas, tribun bawah dipenuhi lautan manusia. Penonton malah sampai menonton di atap stadion juga
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
5. Total ada dua belas lagu dalam set list Deep Purple di hari pertama
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
6. Konser hari pertama ini berjalan mulus tanpa represi aparat kepolisian
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
7. Walau ribuan penonton tanpa tiket sempat merubuhkan pagar masuk stadion untuk bergabung dengan penonton lainnya
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
8. Pager jebol. Keamanan membiarkan saja orang-orang menerobos
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
9. Ada banyak petugas keamanan bersenjata api di setiap sudut dan mereka sibuk menertibkan para penonton
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
10. Tapi agaknya tidak ada pengamanan yang terorganisir dari polisi
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
11. Total diperkirakan jumlah penonton yang menyaksikan konser Deep Purple selama dua hari di Stadion Utama Senayan berjumlah 150.000 orang
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
12. Rekor yang bahkan tak tertandingi oleh konser Mick Jagger [70.000] thn 1988, Sepultura [50.000] thn 1992 & Metallica [100.000] thn 1993
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
13. Yupz, sekali lagi ketika itu (1975) para personel Deep Purple sangat terkejut dengan respon penonton di Indonesia yang luar biasa
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
14. Konser-konser mereka sebelumnya di Australia yang menonton hanya sekitar 3000 orang
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
15. Deep Purple mendarat dibandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta pada 2 Desember 1975 dari Australia
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
16. Ini merupakan kunjungan perdana Deep Purple dan satu-satunya di Asia Tenggara
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
17. Konser diselenggarakan pada 4-5 Desember 1975, dua hari sebelum Indonesia menyerang atau meng-invasi Timor Portugis
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
18. Rombongan Deep Purple sendiri berjumlah 36 orang yang ditempatkan di dua hotel sekaligus
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
19. Para kru menginap di Hotel Sahid Jaya sementara manager dan personil ditempatkan di Hotel Mandarin
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
20. Majalah Aktuil dan Peter Basuki dari Buena Ventura Group yang bertindak sebagai promotor
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
21. Dengan digawangi oleh jaringan Denny Sabri (wafat 29 November 2003 di Bandung)
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
22. Beliau adalah orang yang sangat dekat dengan lingkaran dalam Deep Purple
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
23. Mulai dari tingkat manajement, road crew hingga para personilnya ia kenal sejak lama sebelumnya
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
24. Pada 8 November 1975 di Honolulu Hawaii, Denny Sabri secara spontan diperkenalkan kepada ribuan penonton oleh David Coverdale
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
25. Yang berkata bahwa Deep Purple telah kedatangan “Seorang tamu dari bagian lain surga. Selamat datang Denny Sabri, sang promotor!”
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
26. Lampu sorot kemudian diarahkan kepada Sabri yang kebetulan sedang duduk dibarisan depan
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
27. Aplaus penonton membahana yang segera disusul dengan bergemanya lagu “Burn”
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
28. Sebuah momen impian bagi penggemar band apapun telah menimpa dirinya. “Coba bayangkan, betapa bangganya saya!”, tukas Denny
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
29. John Lord juga sempat melakukan solo keyboard dengan memasukkan lagu “Burung Kakaktua” dan “Padamu Negeri” di Show hari kedua
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
30. Denny Sabri-lah yang merekomendasikan dua lagu itu
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
31. Untuk bisa menyaksikan Deep Purple, promotor membagi lima kelas penonton
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
32. Kelas VIP A dengan harga tiket Rp 7.000, VIP B seharga Rp 5.000 serta kelas I, II dan III
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
33. Dengan harga tiket paling murah berada di kelas III dengan seharga Rp 1.000.
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
34. Untuk dua konser di Jakarta honor yang diberikan kepada Deep Purple sebesar 48 juta rupiah
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
35. Untuk dua malam membuka konser Deep Purple, God Bless dibayar 1,5 juta rupiah. Fee terbesar God Bless pada saat itu
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
36. God Bless membuka konser dihari kedua dan cuma main lima lagu, tiga puluh menit dan bareng supergrup lagi
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
37. Sebelumnya, selama sebulan mereka “dikarantina” di sebuah vila di daerah Gadog, Puncak untuk mempersiapkan segalanya
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
38. Tak hanya God Bless, band-band Indonesia saat itu masih belum paham fungsi stage monitor, sound system bahkan mixer
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
39. Ketika melihat tata lampu yang hebat dan asap dry ice semua orang terbengong-bengong. Memang belum ada jaman itu
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
40. Selain mempelajari teknis produksi, musisi local kita untuk pertama kalinya mengenal konsep manajerial band dari Deep Purple
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
41. Mulai dari fungsi personal Manajer hingga account management
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
42. Kedatangan Deep Purple bagai sebuah revolusi yang membuka mata band-band Indonesia
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
43. Bagi Deep Puple, konser hari pertama mereka di Indonesia selain heboh juga juga tragis
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
44. Patsy Collins, Bodyguard Tommy Bolin, tewas mengenaskan setelah terjatuh dari sebuah lift yang tengah diperbaiki di Hotel sahid Jaya
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
45. Berita tragedi ini berhembus ke seluruh dunia
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
46. Bahkan sempat dimuat ROLLING STONE Amerika edisi 29 Januari 1976 dengan judul “Indonesian Nightmare Strikes Deep Purple.”
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
47. Konser hari kedua, 5 desember 1975. Pengamanan dari pihak kepolisian makin diperketat
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
49. Adapula segerombolan polisi dibantu anjing-anjing Doberman berada tepat didepan panggung untuk berjaga-jaga
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
50. Ratusan penonton yang sedang berjoget mengikuti musik tampak sibuk menghindari dari terkaman anjing-anjing yang mulai mengamuk
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
51. Sebuah pemandangan konser yang tidak manusiawi sebenarnya
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
52. Bahkan jika ada penonton yang moshing/headbang, maka para polisi itu tidak segan-segan untuk menedang dan memukul orang tersebut
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
53. Setiap kali ada kerumunan penonton yang berjoget para polisi itu langsung menghajar mereka
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
54. Bahkan sempat ada peristiwa mengerikan ketika seekor Doberman besar milik polisi dengan buasnya menggigit lengan seorang anak kecil
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
55. Aparat keamanan makin menggila
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
56. Deep Purple dihari kedua bermain lebih pendek dari yang dijadwalkan
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
57. Mereka tampak ketakutan mengingat kondisi dalam stadion yang makin mencekam
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
58. Sblm konser dimulai, sebuah peringatan berkumandang agar orang2 eropa yg menonton konser ini berkumpul di pinggir lapangan demi keamanan
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
59. Setelah konser berakhir, God Bless sempat diajak ke kamar mereka di hotel Mandarin
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
60. Malamnya rombongan Deep Purple dan God Bless menggelar after show party di Diskotik Tanamur, ngobrol dan minum-minum hingga pagi
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
61. Semua personil Deep Purple walau menyandang status superstar namun tetap ramah terhadap orang yang baru mereka jumpai
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
62. Konser Deep Purple tahun 2002 dan 2004 tidak semegah tahun 1975
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
63. Konser awal millenium itu kabarnya atas permintaan Deep Purple sendiri, rasanya Jakarta (Indonesia) memiliki kisah trsendiri bagi mereka
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014
64. Deep Purple adalah band rock pertama yang konser di Indonesia, baik itu dari benua Eropa, Amerika, bahkan dari belahan dunia lainnya
— XTREME ZINE (@XtremeZine) 28 Oktober 2014